30 November 2011

UMKM Budaya Bagian II



Sebelum membaca bagian II silakan baca dulu bagian I disini

Oleh Cevi Agis

Setelah UMKM berbasis budaya mulai tumbuh, langkah kedua yang dapat pemerintah daerah galakan adalah mencanangkan program peningkatan daya beli masyarakat daerah. Kita ambil contoh daerah yang laju ekonominya signifikan setiap tahunnya yaitu Jawa Barat, namun sangat disayangkan bahwa di daerah Jawa Barat masih banyak masyarakat berada pada garis kemiskinan. Hal tersebut dapat dilihat dari Indeks Daya Beli (IDB)2 Jawa Barat yang tergolong biasa(rendah) hanya 60,90 pada tahun 2007. Pendapatan merupakan ukuran untuk melihat sejauh mana peningkatan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, tahap awal peningkatan daya beli adalah dengan memasukan muatan lokal berbasis budaya seperti pembuatan batik Garut, pembuatan payung geulis Tasik dan muatan lokal berbasis budaya lain di setiap sekolah yang ada di daerah. Sehingga hal tersebut dapat menjadi bekal bagi siswa-siswa jika ingin membuka usaha setelah lulus nanti sekolah. Untuk masyarakat sendiri, pemerintah dapat memberikan akses permodalan termasuk pembinaan dan pelatihan yang dilakukan secara terstruktur tentang bagaimana membuka usaha berbasis budaya dan memiliki keahlian-keahlian dalam membuat produk budaya asli Indonesia. Selain permodalan langsung dari pemerintah daerah, pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan fasilitas LKM/LKMS3 (Lembaga Keuangan Mikro/ Lembaga Keuangan Mikro Syariah) untuk menggerakan masyarakat. Pemerintah daerah dapat memberikan sosialiasi kepada masyarakatnya bagaimana untuk memanfaatkan LKM/LKMS ini dalam memulai atau mengembangkan sektor UMKM berbasis budaya mereka karena LKM/LKMS ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan biaya.
Langkah terakhir untuk memperluas pangsa pasar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Pemerintah daerah perlu membuat pusat UMKM

                  
2bappeda.jabarprov.go.id,  Kondisi dan tantangan ekonomi Jawa Barat adalah rendahnya  Daya Beli Masyarakat(IDB) tahun 2007 60,90 dengan PPP RP 623.526,-
3LKM kepanjangan dari Lembaga Keuangan Mikro. Ada 2 jenis LKM itu Bank dan Non-Bank. Contoh Bank adalah BPR, BRI Unit, BKD (badan kredit desa) dan UMKM Mandiri. Contoh Non-Bank adalah KSP( Koperasi Simpan Pinjam), LDKP (Lembaga dana dan kredit perusahaan) dan LSM.


Untuk melanjutkan silakan klik disini

3 comments:

  1. pas kemarin juga saya liat di pameran-pameran ada yang majang batik ,payung geulis,dan beragam kerajinan asli priangan,khususnya tasikmalaya,,nama event'a saya lupa,,maju terus dan semoga sukses UMKM nya

    ReplyDelete
  2. ya,,sosialisasi yang tepat dan baik,akan membuatnya insyaallah berjalan lancar

    ReplyDelete