Sebelum membaca bagian II silakan baca dulu bagian I disini
Oleh Cevi Agis
Setelah UMKM berbasis
budaya mulai tumbuh, langkah kedua yang dapat pemerintah daerah galakan adalah
mencanangkan program peningkatan daya beli masyarakat daerah. Kita ambil contoh
daerah yang laju ekonominya signifikan setiap tahunnya yaitu Jawa Barat, namun
sangat disayangkan bahwa di daerah Jawa Barat masih banyak masyarakat berada
pada garis kemiskinan. Hal tersebut dapat dilihat dari Indeks Daya Beli (IDB)2
Jawa Barat yang tergolong biasa(rendah) hanya 60,90 pada tahun 2007. Pendapatan
merupakan ukuran untuk melihat sejauh mana peningkatan daya beli masyarakat. Oleh
karena itu, tahap awal peningkatan daya beli adalah dengan memasukan muatan
lokal berbasis budaya seperti pembuatan batik Garut, pembuatan payung geulis
Tasik dan muatan lokal berbasis budaya lain di setiap sekolah yang ada di daerah.
Sehingga hal tersebut dapat menjadi bekal bagi siswa-siswa jika ingin membuka
usaha setelah lulus nanti sekolah. Untuk masyarakat sendiri, pemerintah dapat
memberikan akses permodalan termasuk pembinaan dan pelatihan yang dilakukan
secara terstruktur tentang bagaimana membuka usaha berbasis budaya dan memiliki
keahlian-keahlian dalam membuat produk budaya asli Indonesia. Selain permodalan
langsung dari pemerintah daerah, pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan
fasilitas LKM/LKMS3 (Lembaga Keuangan Mikro/ Lembaga Keuangan Mikro
Syariah) untuk menggerakan masyarakat. Pemerintah daerah dapat memberikan
sosialiasi kepada masyarakatnya bagaimana untuk memanfaatkan LKM/LKMS ini dalam
memulai atau mengembangkan sektor UMKM berbasis budaya mereka karena LKM/LKMS
ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan biaya.
Langkah terakhir untuk
memperluas pangsa pasar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
Pemerintah daerah perlu membuat pusat UMKM
2bappeda.jabarprov.go.id, Kondisi dan tantangan ekonomi Jawa Barat
adalah rendahnya Daya Beli
Masyarakat(IDB) tahun 2007 60,90 dengan PPP RP 623.526,-
3LKM kepanjangan
dari Lembaga Keuangan Mikro. Ada 2 jenis LKM itu Bank dan Non-Bank. Contoh Bank
adalah BPR, BRI Unit, BKD (badan kredit desa) dan UMKM Mandiri. Contoh Non-Bank
adalah KSP( Koperasi Simpan Pinjam), LDKP (Lembaga dana dan kredit perusahaan)
dan LSM.
Untuk melanjutkan silakan klik disini
Untuk melanjutkan silakan klik disini
sukses kan produk indonesia.lanjutkan..
ReplyDeletepas kemarin juga saya liat di pameran-pameran ada yang majang batik ,payung geulis,dan beragam kerajinan asli priangan,khususnya tasikmalaya,,nama event'a saya lupa,,maju terus dan semoga sukses UMKM nya
ReplyDeleteya,,sosialisasi yang tepat dan baik,akan membuatnya insyaallah berjalan lancar
ReplyDelete