30 November 2011

UMKM Budaya Bagian I


Usaha Pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Budaya dalam Menghadapi Pasar Global

Oleh Cevi Agis 

Proses globalisasi yang ikut melahirkan perdagangan bebas, berpengaruh besar terhadap keadaan ekonomi dunia. Dengan diberlakukanya perdagangan bebas sebagai hasil dari kerja sama antar negara, membuat Indonesia harus aktif dan kreatif dalam mengelola sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang rentan terhadap persaingan perdagangan bebas1. Indonesia yang memiliki beragam budaya harus bisa memanfaatkannya sehingga UMKM berbasis budaya menjadi sektor andalan di masa depan. Payung geulis salah satu UMKM industri kreatif berbasis budaya yang menjadi produk kebanggaan warga Kota Tasikmalaya misalnya, hanya akan menjadi sebuah cerita jika tidak mampu bersaing dengan pedagang dari luar. Agar payung geulis dan UMKM berbasis budaya lainya tetap terjaga dan mampu bersaing diperlukan perhatian khusus dari pemerintah khususnya pemerintah daerah supaya industri berbasis masyarakat ini menjadi produk unggulan yang dapat diandalkan.
Usaha pertama pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis budaya dapat dilakukan dengan membuat suatu kebijakan dimana setiap tahun anggaran pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis budaya menjadi salah satu fokus utama pembangunan di daerah. Dengan melimpahnya kekayaan budaya Indonesia pemerintah daerah harus berperan aktif dalam merealisasikan program ini, jangan hanya menunggu bantuan dan instruksi dari pemerintah pusat baru kemudian bertindak dalam memajukan UMKM berbasis budaya ini. Sudah saatnya pemerintah daerah lebih mandiri dalam membuat gebrakan program yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah khususnya dengan memperkuat sektor UMKM berbasis budaya yang sangat potensial ini menjadi fokus utama pembangunan daerah.  
1VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia menyambut Tahun Baru 2010 dengan sebuah tantangan berat. Departemen Keuangan, khususnya jajaran Bea dan Cukai, per 1 Januari 2010, akan ditantang perdagangan bebas (FTA) ASEAN


Untuk melanjutkan klik disini


6 comments:

  1. amin, semoga bisa menjadi lebih baik lagi..

    ReplyDelete
  2. semoga program itu bisa ikut membantu mensejahterakan para pengrajinnya

    ReplyDelete
  3. semoga dengan adanya UMKM budaya selain untuk membantu para pengrajinnya juga bisa turut melestarikan warisan budaya priangan ini

    ReplyDelete
  4. lebih di tingkat kan lagi budaya kita ituh jangan sampey hilang..............

    ReplyDelete
  5. Amiinn...
    Jngan sampe hilang budaya kita...

    ReplyDelete