Security Awareness dalam Jebakan URL

Link yang ada pada suatu website berfungsi untuk membantu melakukan refrensi ke website lain yang ada hubunganya dengan website yang sedang di akses internet,
link-link yang berbahaya tersebut semakin mudah disebarluaskan.

Link jebakan dapat disamarkan menjadi hal-hal yang dapat menimbulkan   rasa penasaran dan  mengajak pengguna untuk mengkliknya, misalnya dalam bentuk  gambar,  iklan,  email, atau permainan. Cara penyebaran link pun semakin beragam dan mengecoh pengguna. Jejaring sosial dan layanan email gratis merupakan media yang          paling banyak disusupi oleh link-link tersebut. Sepanjang     tahun   2010,   92 persen  dari  email  spam  berisi URL-URL. Selain itu, penggunaan link yang sudah disingkat membuat penangkal anti-spam tradisional sulit untuk memblokir  pesan berdasarkan sidik jari URL.  Website-website yang  sering  dikunjungi  orang banyak,  seperti  portal  berita, tempat upload dan download, forum online, dan        tempat belanja online, juga rentan disusupi.

Penyebar link jebakan memiliki suatu maksud, misalnya menyebarkan virus atau mencuri account orang lain. Layanan email yang disediakan oleh  Yahoo!  sempat  menjadi korban dari pemasangan link jebakan  yang  dilakukan  oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Link tersebut disamarkan dalam bentuk email pemberitahuan  mengenai  fitur baru yang seolah-olah disediakan oleh Yahoo!, yaitu Pending Message,   dimana pengguna dapat melihat email- email yang pending     karena alasan tertentu. Di dalam email tersebut         terdapat link yang terhubung ke halaman di luar Yahoo! yang didesain sedemikian rupa sehingga pengguna merasa masih berada di halaman website Yahoo!. Di halaman tersebut, pengguna akan diminta untuk           mengisi data account  mereka  di  form yang telah disediakan. Dengan demikian account Yahoo! milik pengguna akan dengan mudah dibajak  dan  digunakan  untuk hal-hal yang negatif. Contoh lainnya adalah di situs jejaring sosial          Twitter. Pengguna Twitter seringkali terjebak oleh link-link        yang namanya dipersingkat sehingga mereka menjadi penasaran mengenai isi link tersebut. Padahal link tersebut  mungkin saja berisi virus   atau spam yang membahayakan data dan komputer mereka.

Dengan semakin mudahnya penyebaran link di internet, pengguna disarankan agar lebih berhati-hati  mengunjungi  link di suatu website. Jangan mudah tergoda oleh kata-kata yang persuasif karena kemungkinan link tersebut merupakan jebakan. Selain itu, pengguna juga dihimbau untuk melakukan   langkah preventif secara teknis, seperti memasang anti-virus, anti-spam, dan firewall  untuk mencegah penyebaran virus dan spam di komputer pengguna. Jika sudah terlanjur kena, pengguna disarankan untuk segera mengamankan data dan mengganti account mereka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Oleh kelompok Manajemen Keamanan Informasi Fasilkom UI:
Anastasia Octaviana KD, Cevi Agis F, Istha Bena, Juliana Anita Galag, Megawati Widjadja