18 June 2013

Menjaga Keseimbangan Alam Dengan Kearifan Lokal


Kampung Naga adalah nama sebuah perkampungan di Kabupaten Tasikmalaya yang tetap memegang teguh warisan nenek moyangnya(budaya sunda) dengan menghindari arus modernisasi yang terus mengepung daerah di sekitarnya. Daerah dengan hamparan hijau tanaman padi, gemericik air sungai yang melintasi perkampungan, deretan hutan lebat yang masih terjaga dengan baik, kicauan burung dan deretan rumah panggung beratapkan injuk menjadi sebuah daya tarik tersendiri ketika kita mengunjungi perkampungan ini. Di daerah ini, hanya terdapat sekitar 108 bangunan saja termasuk rumah tinggal yang dihuni oleh penduduk kampung naga. Hal tersebut dikarenakan di kampung naga ini tidak diperbolehkan
untuk menambah atau mengurangi jumlah bangunan yang sudah ada. Jadi, jika ada penambahan suatu keluarga, untuk mendirikan sebuah bangunan baru tersebut harus mendirikan bangunan diluar kampung naga. Bentuk bangunan di Kampung Naga sama baik rumah, mesjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia, daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat dari anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga.
Kesederhanaan kampung ini tecermin dari tidak adanya aliran listrik. Untuk kegiatan sehari-hari warga kampung ini mengandalkan minyak tanah dan kayu bakar untuk kebutuhan memasak dan penerangan. Meskipun tidak mempunyai listrik, bukan berarti ketua adat melarang aliran informasi. Peralatan elektronik, seperti televisi, radio, dan telepon seluler, bisa dimiliki sejumlah warga meski operasinya mengandalkan tenaga listrik dari aki.
Nilai kearifan lokal tampak jelas dari tata lingkungan Kampung Naga yang tetap terjaga. Sungai Ciwulan yang merupakan urat nadi kehidupan kampung ini tetap terjaga dengan adanya hutan lindung di hulu sungai. Hutan lindung seluas 2 hektar itu disebut Hutan Karamat Naga dan Hutan Biuk seluas 1,5 hektar, terletak di kaki Gunung Karacak. Dengan kata pamali, masyarakat adat suku kampung naga mampu menahan diri, sehingga tidak terjadi perambahan kawasan hutan. Padahal jika dilihat dari tuntutan kebutuhan dan keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki, desakan tuntutan tersebut jauh lebih kuat dibanding masyarakat sekitarnya. Sehingga dengan adanya pamali ini tidak sembarang orang boleh masuk hutan itu.
Harmoni dengan alam yang ditunjukkan dari sikap menjaga kelestarian hutan dan air memang menjadi bagian dari tradisi masyarakt suku adat kampung naga. Sebab, mereka sudah lama menyadari bahwa air merupakan sumber kehidupan yang dapat digunakan  untuk mengaliri ladang dan sawah pertanian padi mereka.
-------------------------------------------------------------------------------------------

27 comments:

  1. wah gan indah yah ...kehijauan nya masih terjaga oleh penduduk di sekitar nya ,,,,makasih gan buat informasinya yah, semoga bermanfaat buat kita semua ...

    ReplyDelete
  2. waw indah sekali pemandangannya masih asri, memang benar menjaga alam ini adalah kewajiban setiap insan di bumi ini..

    ReplyDelete
  3. sungguh baik menjaga kelestarian alam dengan tetap membiarkan lingkungan sekitar tetap hijau dengan persawahan dan perhutanan....
    meskipun tidak begitu luas...

    ReplyDelete
  4. meskipun saya orang tasik, tapi saya belum pernah pergi kesana.
    dulu di sekolah madrasah pernah mau study kesana, cuman syangnya gak jadi :(

    ReplyDelete
  5. sebuah upaya yang baik dengan mempertahankan kebudayaan warisan nenek moyang..

    ReplyDelete
  6. indah banget ya ,, saya pengen deh ke kampung naga

    ReplyDelete
  7. ya setuju dengan artikel ini. paling tidak ini bisa kita teruskan ke anak cucu kita, dari mana mereka berasal...nice info...

    ReplyDelete
  8. Upaya yang bagus untuk mempertahankan budaya warisan dari nenek moyang terdahulu..nice

    ReplyDelete
  9. upaya yang bagus untuk mempertahankan budaya dari warisan nenek moyang terdahulu..nice

    ReplyDelete
  10. Makasih buat infonya, semoga di bulan ramadhan ini kita dapat barokah Alloh swt....

    ReplyDelete
  11. Pemandangan yg asyik nih gan..
    bisa bwt menyejukkan hati..

    ReplyDelete
  12. Bosan tinggal di kota, kapan sekali-kali rasaiin lg budaya dari warisan nenek moyang..tq

    ReplyDelete
  13. pertahankan tradisi lokal untuk menjaga kebudayaan sunda.sip gan dah expose kampung naga

    ReplyDelete
  14. Alam di pedesaan memang menawarkan nuansa yang berbeda dengan kehidupan sehari hari di kota,, enak kali ya punya rumah disana..

    ReplyDelete
  15. tak ada lingkungan yang Indah kecuali lingkungan yg Asri

    ReplyDelete
  16. alam indonesia memang kaya dengan keindahan dan keasriannya,namun banyak tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab merusaknya...

    ReplyDelete
  17. seandainya semua orang bisa memahami seberapa pentingnya linkungan yang indah

    ReplyDelete
  18. seandainy semua orang tahu seberapa pentingnya lingkungan yang indah

    ReplyDelete
  19. sangat indah bila di pandang,,pertahankan seperti itu,,

    ReplyDelete
  20. ternyata alam indonesia sangat indah untuk dilihat ya .,terus jaga kelestariannya

    ReplyDelete
  21. saya sedang merantau om, liat foto sawah jadi kepingin pulang...

    ReplyDelete
  22. sayangnya banyak pemuda yang hanya jago ngomong tanpa disertai tidakkan yang nyata gan

    ReplyDelete
  23. subhanallah...
    Sungguh sangat indah..

    ReplyDelete
  24. Ini yang saya suka :v
    harus tetap di lestarikan
    By Share Pengetahuan

    ReplyDelete

  25. Nice share gan.. indah sekali kampung naga..kunbal yah gan

    ReplyDelete

  26. Artikel yang bagus, kami tunggu artikel berikutnya..

    ReplyDelete