Esai
ini menjelaskan technopreneurship sebagai cara untuk menghadapi persaingan
sebagai seorang entrepreneur yang terdiri dari 3 bagian yaitu latar belakang sebagai dasar kenapa technopreneurship
itu penting, temuan sebagai data dan
informasi yang menjelaskan kondisi entrepreneur muda saat ini di Jakarta, dan
sebuah solusi sebagai cara untuk
menarik pemuda Jakata agar berpartisipasi dan memulai technopreneurship.
Latar Belakang
Seorang
technopreneur adalah seorang entrepeuneur yang memadukan kemampuan teknis dan
bisnis atau seseorang yang mengaplikasikan teknologi sebagai sebuah inovasi
bisnis contoh sederhana adalah menggunakan social media untuk berbisnis.
Technopreneur
sendiri lahir sebagai akibat dari percepatan pertumbuhan teknologi di dunia
setiap tahunnya yang kemudian mendorong sebuah peluang besar untuk pertumbuhan
bisnis. Abad ke-21 ini merupakan abad dimana teknologi komputer, gadget, dan
berbagai device telah menciptakan sebuah sistem yang efisien dengan menawarkan
begaram keuntungan yang berlipat bagi kebutuhan umat manusia. Sebagai contoh,
dimulai dengan struktur organisasi, iklan, pemasaran, meode komunkasi, industri
modern, perusahaan, dan bahkan seorang entrepreneur menemukan manfaat yang
besar dengan memanfaatkan teknologi di lingkungan kerja mereka untuk
menghasilakan profit demi kelangsungan bisnis mereka.
Bagi
orang yang jeli terhadap peluang besar dari kemajuan teknologi, kesempatan ini
tentu tidak akan disia-siakan terutama bagi para entrepeuneur yang kemudian
melahirkan lah sebuah technopreneur.
Kemudian,
kenapa harus pemuda? Dan kenapa harus di Jakarta?
Pertama,
pemuda merupakan agent of change ,
dimana dengan ide segar dan pemikiran kritis yang mereka miliki diharapkan akan
mendorong mereka untuk mengimplementasikan ide-ide mereka menjadi dampak yang
nyata untuk perubahaan. Umur pemuda saat ini dikategorikan sebagan Gen Y (Genereation Y), dikenal juga sebaga generasi millennium, yang
merupakan segmen usia yang lebih cepat dalam memahami dan mengaplikasikan
kecanggigan teknologi dengan mudahnya. Oleh Karena itu, technopreneurship yang
lahir dari kecanggihan teknologi sangatlah cocok untuk dioptimalisasi oleh Gen Y. Kemudian kenapa harus dimulai di
Jakarta? Hal ini dikarenakan Jakarta merupakan gerbang Indonesia bagi dunia,
disini para investor menanamkan investasi dan membangun anak perusahaan
teknologi yang dibawa dari negara mereka. Jakarta pun merupakan sebuah kota
yang menjadi patokan terhadap kota-kota lain di Indonesia seperti halnya untuk
generasi mudanya. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara supaya
pemuda Jakarta ikut berpartisipasi dengan membangun mental entrepreneur di
bidang teknologi?
Temuan
Pemuda
dan Pengangguran di Jakarta
Ada
sebuah anggapan bahwa pengangguran adalah sebagai akibat dari banyaknya sumber
daya tidak terdidik yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Namun, saat ini
nampaknya paradigma telah sedikit bergeser. Hal ini dikarenakan jumlah
pengangguran di Indonesia setengahnya
justru merupakan sumber daya terdidik. Jumlah pengangguran tenaga terdidik
mencapai 47,81 persen dari total pengangguran nasional berdasarkan informasi
dari Kementrian Pemuda dan Olahraga di tahun 2012. Secara lebih detail berikut
rinciannya, lulusan perguruan tinggi
sebesar 12,78%, SMA sebesar 11,9%, SMK sebesar 11,87%, SMP sebesar 7,45%
dan SD sebesar 3,81%. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat mereka
seharusnya mempunya potensi yang besar dari ilmu yang mereka peroleh semenjak
mengenyam bangku sekolah. Namun, nampaknya lulusan tenaga terdidik cenderung
terlalu memilih dalam memilih suatu pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya
tingkat pengangguran.
Tabel
1. Jumlah Pemuda Menurut Provinsi, sumber BAPPENAS
Berdasarkan
data statistic dari BAPPENAS (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional)
sebagaimana tabe diatas, jumlah pemuda di Jakarta sampai dengan tahun 2007
sebanyak 3.509 pemuda. Jika dibandingkan dengan total pengangguran tenaga
terdiri pada tahun 2012 dari Kementrian Pemuda dan Olahraga, maka jumlah pemuda
di Jakarta pada tahun 2007 berkontribusi sebesar 1,97% dari total pengangguran
terdidik dengan perkiraan jumlah pemdua pada tahun 2012 aadalah 85.000
(proyeksi berdasarkan total pemuda di tahun 2006 sebesar 80.817 pemuda dan 2007
sebesar 73.116 pemuda). Pemuda di Jakarta harus menjadi role model untuk pemuda di provinsi lain di Indonesia dalam hal
kualitas pemuda. 1,97% pengangguran adalah angka yang tidak kecil mengingat
pemuda yang tinggal di Jakarta berjumlah 3.509 orang.
Tabel
2. Tingkat Pengangguran Pemuda Berdasarkan Provinsi, sumber BAPPENAS
Tabel
diatas menjelaskan tingkat pengangguran terbuka (TPT) berdasarkan data dari
BAPPENAS pada tahun 2007. TPT merupakan sebuah indikator untuk mengukur tingkat
pengangguran pemuda. Metode ini (TPT) menunjukan presentasi dari jumlah
pengangguran dari total tenaga kerja. Dalam tabel diatas terlihat bahwa TPT di
Jakarta sebesar 17.65% dengan jumlah pemuda 3.509 (berdasarkan tabel 1). Misal
jika dibandingkan dengan Sumatra Utara dengan TPT sebesar 15.57%. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa Jakarta mempunyai masalah dengan jumlah pemuda yang
lebih sedikit dibandingkan dengan Sumatera Utara, seharusnya Jakarta mempunyai
TPT yang lebih kecil dibandingkan dengan Sumatera Utara.
Technopreneurship
di Jakarta
Sebagai
dampak dari pertumbuhan teknologi yang semakin cepat, pengguna internet di
Indonesia meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2012 pengguna
internet di Indonesia mencapai 63 juta pengguna atau sebesar 24.23% dari total
populasi di Indonesia. Dan tahun ini APJII memprediksikan bahwa internet user
meningkat sebesar 30% menjadi 82 juta pengguna dan akan terus tumbuh sebesar
107 juta pada 2014 dan 139 atau 50% dari total populasi pada tahun 2015.
Kemudian kesempatan ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk kegiatan bisnis
mereka, dan social media adalah salah satu cara untuk memulai bisnis mereka.
Jakarta
as central of trend among youth shows a good growth in term of business which
utilizes technology (internet), it was proved by emerging start up ompany. In
Jakarta, Ministry of Research and Technology also triggered this business
potential (technopreneurship) by providing Bootcamp for youth in 2012.
Solusi
Dipicu
dengan perkembangan teknologi yang semakin memudahkan manusia untuk
beraktifitas dan temuan dimana khususnya Jakarta mempunyai jumlah pengangguran
terdidik yang tidak sedikit mendorong sebuah solusi untuk menjadi salah satu
alternative untuk memanfaatkan kesempatan bisnis dan mengurangi pengangguran
tenaga muda terdidik yaitu dengan
Kemudian
apa yang harus dilakukan untuk memacu pemuda di Jakarta berpartisipasi dalam
memanfaatkan technopreneurship?
1. Sudah
saatnya basic education tentang technopreuneurship menjadi mata pelajaran
wajib, jangan hanya entrepeuneur saja yang dipelajari tapi bagaimana
memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai entrepreneur untuk mengoptimalkan
technopreneurship
2. Menggalakan
seminar dan training terkait kenapa technopreneuship penting
3. Menyelenggaran
lomba terkait technopreneuship untuk menemukan bibit unggul yang bisa
mengebangkan bisnis dibidang technopreneurship
----------------------------------------------------------------------
Esai ini diikutsertakan untuk Lomba Esai Ciputra Entrepreneurship, untuk informasi klik http://www.ciputraentrepreneurship.com
perlu di kembangkan
ReplyDeleteSaya setuju Bahwa Pemuda memag memegang Peranan penting untuk menjadi seorang technopreneur, tapi dengan berbgai syarat yg mestinya harus mereka penuhi. Terutama karena bidang ini terdapat banyak sekali kompetitor. Kreatifitas, kemampuan menjual adalah syarat utamanya.
ReplyDeleteThanks artikelnya..
thank's gan atas infonya, semga bermanfaat bagi kita semua
ReplyDeletemantep banget infonya gan...thanks,,
ReplyDeleteBagus sekali infonya gan, technopreneur perlu dikembangkan jadi bisa jadi lapangan pekerjaan utama/tambahan bagi para pemuda. Boleh nih saya terapin untuk nambahin tabungan buat beli rumah minimalis yang depannya danau di www.citralakesawangan.com/?p=1405 :)
ReplyDeleteYang paling penting untuk menjadi seseorang yang sukses adalah: Fokus, Peluang, dan Keberuntungan. Jadi, teruslah berusaha kawan2.
ReplyDeleteSemoga pemuda Jakarta bisa lebih bangkit dan bekreasi,btw semoga sukses perlombaan artikelnya.
ReplyDeleteGreat ... emang blogger abis lo Gis...
ReplyDeletemantap niii mas bro postingannya,, semoga makin sukses aja ia gan,,,, salam blogger
ReplyDeletewah bengkulu peringkat 7 -__-
ReplyDeletehttp://waktunyaberbagisemua.blogspot.com/
keren nih gan blog nya , sukses selalu ya :)
ReplyDeletesalam kenal.
Mantap bro trobosannya
ReplyDeletehttp://pancarobablizz.blogspot.com/
keren banget gan ! sukses selalu yah :)
ReplyDeleteartikel nya bagus, keren, berkualitas dan bermanfaat banget gan :)
ReplyDeletePemuda memang memegang Peranan penting untuk menjadi seorang technopreneur, tapi dengan berbgai syarat yg mestinya harus mereka penuhi. Terutama karena bidang ini terdapat banyak sekali kompetitor. Kreatifitas, kemampuan menjual adalah syarat utamanya dan penting untuk menjadi seseorang yang sukses adalah: Fokus, Peluang, dan Keberuntungan.
ReplyDeleteartikel nya bagus, keren, berkualitas dan bermanfaat banget gan :)
Salam bloger :D
terimkasih artikelnya .
ReplyDeleteterimakasih atas artikelnya .
ReplyDeleteBener gan, setuju.
ReplyDeletethanks for artikel
ReplyDeletehebat hebat, sukses selalu ya. semangat hehe
ReplyDeleteterima kasih atas informasinya pak, mudah mudahan informasi yang anda share bermanfaat
ReplyDelete