Pasangan Devy Febryna Effendy (Kota Cimahi) dan Rezda Fahmadiva (Kota Bandung) terpilih sebagai pinilih Mojang dan Jajaka (Moka) Jabar 2010. Mereka mengalahkan 24 pasangan lainnya pada babak final pemilihan Moka Jabar di Eldorado Dome, Jln. Setiabudhi Bandung, Senin (15/11).
Proses pemilihan diawali dengan pementasan seni budaya dari tiga zona berbeda. Hadir pada kesempatan itu istri Gubernur Jabar, Netty Heryawan, anggota DPR RI, Popong Otje Djundjunan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Herdiwan serta ratusan pendukung dari setiap kabupaten kota.
Penyeleksian dibagi dalam tiga kelompok untuk mencari yang terbaik. Dipandu Ki Daus dan rekannya, mereka diminta menjawab dan menjelaskan berbagai pertanyaan dari para tamu undangan. Jawaban dinilai dewan juri dengan koordinator Aat Suratin dan diketuai Yesmil Anwar, Francess B. Affandi, Kania Hari Roesli, Enoch, Gugun Dunardi serta Alexander dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.
Hasil seleengkapnya, sebagai wakil pertama (pinilih kadua) pasangan Dini Azzahra (Kab. Garut) dan Dian Hadian (Garut), wakil II pasangan Hafizoh (Kota Cirebon) dan Rifa Rizqi Simponi (Depok). Harapan I pasangan Intan Suhaetin (Purwakarta) dan Vicky Saputra (Kab. Bogor), harapan II Suci Rahmadani (Kota Bekasi) dan Haidar Hibatullah (Kota Bogor), dan harapan III Yunita Desty Noviana (Kota Depok) dan M. Iqbal (Kota Sukabumi). Juara I atau pinilih kahiji mendapat trofi Gubernur Jabar dan Disparbud Jabar serta hadiah lainnya serta uang Pembinaan masing-masing Rp 7,5 juta. Sedangkan pemenang lainnya memperoleh trofi, uang pembinaan, dan hadiah lainnya.
Pasangan Mojang Kewes Amalia Rahmawulan (Kab. Bandung Barat) dan Jajaka Gendes Ade Sandy. Mojang Mimitran Nhindy Jazztia (Kab. Sukabumi) dan Jajaka Mimitran Denia Faizal (Kab. Cirebon). Sedangkan pasangan Moka Kameumeut (Favorit) diraih Ita Yogita (Kab. Cirebon) dan Hendra Wijaya (Kab. Karawang).
Nety Heryawan menyebutkan, para finalis merupakan mojang dan jajaka pinilih dari kabupaten kota. "Mereka diuji kemampuannya di bidang kepariwisataan, seni budaya Sunda, bahasa Inggris, kepemimpinan, etika dan kepribadian, retorika, dan sebagainya," paparnya.
Diharapkan para finalis Moka ini bisa menjadi duta seni budaya dan pariwisata Jabar yang mampu mempromosikan kepariwisataan Jabar. Selain itu mereka pun diharapkan mampu memperkenalkan berbagai kreasi inovatif dan kreatif warga Jabar, termasuk bersifat kritis atas pembangunan Jabar. "Ke depan para Moka Jabar ini harus menjadi pentolan generasi muda Jabar. Mereka akan jadi simbol-simbol kemajuan atau menjadi magnet simpati masyarakat," paparnya.
Dengan demikian program Pemprov Jabar bisa disambut masyarakat, misalnya dengan menjadi duta filariasis, duta antitrafficking, duta produk UKM kreatif, duta baca/pustaka, duta lingkungan hidup atau kerukunan umat beragama, dan sebagainya.
Moka Jabar pun tidak boleh sekadar menjadi pemanis atau membawakan piala dan piagam saja ketika gubernur memberi penghargaan. "Moka harus tampil cerdas dan berbicara lantang untuk kemajuan Jabar," tandasnya. (B.81)**
Benar, seharusnya pemerintah itu fokus pada apa yang menjadi kelebihan kita, terutama sektor pariwisata yang seharusnya menjadi icon indonesia, Visit Indonesia Jelajahi Jawa Barat!!!
ReplyDeleteNegara Malingsia juga yang gak punya kebudayaan pake kebudayaan Indonesia sebagai sektor pariwisatanya!!!